Sabtu, September 12, 2009

The Art of Doing Nothing

by : Irwan Iryanto

Pernah ga sih kita ngalamin berada dalam sikon yang membuat kita bingung mau ngapain?
Ya.. Hidup emang selalu diisi dengan aktivitas. Sekolah, kuliah, kerja, sampai hal2 kecil seperti makan, tidur, bahkan hal2 aneh seperti bengong alias ngelamun.
Padahal kita tahu bahwa kita harus melakukan sesuatu, tapi kita merasa tidak tahu apa yang musti kita kerjakan. walhasil, apapun yang sempat terlintas di pikiran, itulah yang akhirnya kita lakukan.

Nha, ini nih yang sering disebut "the art of doing nothing" alias seninya bingung. Jangankan melakukan sesuatu, lha wong ngelamun aja bingung apa yang mau dingalamunin?!

Sebenernya nih ya, kalo lagi bingung trus kita melakukan sesuatu, ada resiko yang bisa membuat diri kita ga nyaman, gampang capek, cepet bosen, bahkan yang tadinya hoby pun bisa jadi sesuatu yang huhf.. enggak banget.

Klo kondisi kayak gini tuh otak kita lagi jenuh kali ya? Ibarat komputer mungkin lagi hang. makanya harus rajin klik kanan>refresh. Tapi kalo udah not responding ya harus buka task manager biar bisa dipake lagi. Otak kita pun seperti komputer juga, kalo sedang bingung, blank, ga tau mau ngapain, ada salah satu solusi manjur dengan memperbanyak meet people.

Aktivitas meet people bisa ketemu sama siapa aja, mo itu temen, anak jalanan, tukang becak, dll, ga harus orang penting, pejabat, psikolog, yang penting meet people. Dari pertemuan2 ini bisa jadi kita dapet ide, bisa refreshing,nambah semangat, banyak inspirasi lah...

So, bisa balikin diri kita kembali seperti semula, Semangat!!

Rabu, Agustus 12, 2009

Kenapa Tidak Punya Mobil?

Tampang bingung. Itulah gambaran yang bisa dilukiskan di wajah seorang bocah 6 tahun, saat melihat lalu-lalangnya kendaraan di jalan. Bocah itu seakan tidak memperdulikan hilir mudik orang-orang yang melaluinya bahkan ada beberapa orang yang hampir menendangnya. Dia pun seakan tidak senang saat beberapa orang yang lewat memasukan uang receh ke dalam kaleng yang sengaja di simpan di depannya.

“Sudah dapat berapa Ujang?” sapa seorang wanita umur 40 tahunan yang mengagetkan si Ujang. Si Ujang menengok wanita yang nampak lebih tua dari umur sebenarnya. Wanita itu tiada lain adalah ibunya yang sama-sama membuka praktek mengemis sekitar 100-200 meter dari tempat si Ujang mengemis.

“Nggak tahu Mak, hitung aja sendiri,” jawab si Ujang sambil melihat kaleng yang ada di depannya. Tanpa menunggu wanita yang dipanggil Emak itu mengambil kaleng yang ada di depan si Ujang. Kemudian isi kaleng tersebut ditumpahkan ke atas kertas koran yang menjadi alas mereka duduk.

“Lumayan Ujang, bisa membeli nasi malam ini. Sisanya buat membeli kupat tahu besok pagi.” Kata si Emak sambil tersenyum lebar, karena rezeki malam itu lebih banyak dari hari-hari biasanya.

“Mak…” kata si Ujang tanpa menghiraukan ucapan ibunya, “koq orang lain punya mobil? Kenapa Emak nggak punya?” Tanya si Ujang sambil menatap wajah ibunya.

“Ah, si Ujang mah, aya-aya wae, boro-boro punya mobil, saung aja kita mah nggak punya.” kata si Emak sambil tersenyum. Si Emak kemudian membungkus uang yang telah dipisahkannya untuk besok dengan sapu tangan yang sudah lusuh dan dekil.

“Iya, tapi kenapa Mak?” Rupanya jawaban si Emak tidak memuaskan si Ujang.

“Ujang …. Ujang….” kata si Emak sambil tersenyum. “Kita tidak punya uang banyak untuk membeli mobil.” kata si Emak mencoba menjelaskan. Tetapi nampaknya si Ujang belum puas juga,

“Kenapa kita tidak punya uang banyak Mak?” tanyanya sambil melirik si Emak.

“Kitakan cuma pengemis, kalau orang lain mah kerja kantoran jadi uangnya banyak.” kata si Emak yang nampak akan beranjak. Seperti biasa sehabis matahari tenggelam si Emak membeli nasi dengan porsi agak banyak dengan 3 potong tempe atau tahu. Satu potong untuk si Emak sedangkan 2 potong untuk si Ujang anak semata wayangnya.

Sekembali membeli nasi, si Ujang masih menyimpan pertanyaan. Raut wajah si Ujang masih nampak bingung.

“Ada apa lagi Ujang?” kata si Emak sambil menyeka keringat di keningnya.

“Kenapa Emak nggak kerja kantoran saja?” tanya si Ujang dengan polosnya.

“Siapa yang mau ngasih kerjaan ke Emak, Emak mah orang bodoh, tidak sekolah.” Jawab si Emak sambil membuka bungkusan yang dibawanya.

“Udah …, sekarang makan dulu mumpung masih hangat!” Kata si Emak sambil mendekatkan nasi ke depan si Ujang. Si Ujang yang memang sudah lapar langsung menyantap makanan yang ada di depannya.

“Kenapa Emak nggak sekolah?” tanya si Ujang sambil mengunyah nasi plus tempe.

“Orang tua Emak nggak punya uang, jadi Emak nggak bisa sekolah.”

“Ujang bakal sekolah nggak?” kata si Ujang sambil menatap mata si Emak penuh harap.

Emak agak bingung menjawab pertanyaan si Ujang. Lamunan Emak menerawang mengingat kembali mendiang suaminya, yang telah mendahuluinya. Mata si Emak mulai berkaca-kaca. Karena gelapnya malam, si Ujang tidak melihat butiran bening yang mulai menuruni pipi wanita yang dipanggil Emak tersebut. Karena tak kunjung dijawab, si Ujang bertanya lagi

“Kalau Ujang nggak sekolah, nanti kayak Emak lagi dong. Iya kan Mak?”

Pertanyaan Ujang makin menyesakan dada si Emak. Siapa yang ingin punya anak menjadi pengemis, tetapi si Emak bingung harus berbuat apa. Si Emak cuma melanjutkan menghabiskan nasi sambil menahan tangisnya. Akhirnya si Ujang pun diam sambil mengunyah nasi yang tinggal sedikit lagi. Deru mesin mobil menemani dua insan di pinggir jalan yang sedang menikmati rezeki Allah SWT yang mereka dapatkan. Diterangi lampu jalan mereka pun mulai berbenah untuk merebahkan diri. Di kepala si Ujang masih penuh tanda tanya, mau jadi apa dia kelak. Apakah akan sama seperti Emaknya saat ini?

Minggu, Juli 26, 2009

The New Logo of Faith-One

The New Logo of Faith-One
Mencoba belajar untuk customisasi blog. Ternyata butuh ketelatenan jg.. Mungkin ktika dlm keadaan terdesak, dlm keadaaan terhimpit, justru kita akan mnjadi sangat produktif dlm mempelajari sesuatu.
Pernah, salah seorang sahabatku minta dibuatin email, blog, beserta isinya. Sebenernya aq msh amatir bgt, tp ttp aq iya-kan. Dan justru, subhanallah, aq belajar banyak ttg blog (walaupun skrg msh ttp amatir jg.. hehehe..). Tapi paling tdk, aq jd ikut2an tertarik sama blog (ini salah satu hikmahnya) dari pada aq jaman dulu(halah?!) yg masih cuek bebek ama yang namanya ngeBlog. Yah.. smoga aj bs mmbrikan manfaat. amin...
Selain aq jg seneng gambar, kan bs dipadukan.. hehe.. tp ya nggambarnya amatir jg (halah.. apa sih yg ga amatir???). Ni aq upload logo barunya, skalian aq ubah headernya.. sngaja aq ksh warna ijo, biar seger gitu....!! seger kayak wajahQ... (Brarti wajahQ ijo dunk??!!)
He2.. wis, pokok'e gitu lah...

Sabtu, Juni 06, 2009

Ikan, Laron dan Semut

Dan akupun bertanya..
Pada semua ikan di kolam
Tiadakah kau bosan, disitu...
Dan diapun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku

Dan akupun bertanya..
Pada laron-laron berterbangan
Kenapa kau hidup semalam...
Dan Iapun menjawab,Tiada tersiap..
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam..
aku hidup, Ku sebut Tuhanku...

Dan akupun bertanya..
Pada semut-semut di sarangnya..
Tidakkah kau merasa lelah bekerja...
Dan Dia pun menjawab, Tiada lelah..
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja,
Karna setiap saat dalam bekerja, bersama Tuhanku..

Dan ikanpun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku

Dan laronpun menjawab,Tiada tersiap..
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam,aku hidup, Ku sebut Tuhanku...

Dan semutpun menjawab, Tiada lelah..
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja,
Karna setiap saat, dalam bekerja, bersama Tuhanku..

Dan aku bertanya, pada jiwaku
Sejauh apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada hatiku
Sedalam (selama) apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada diriku
Sekeras apa... kerja tanpa Tuhanmu

by Fatih

Minggu, Mei 17, 2009

road to pilpres 2009

Hm... pemilu presiden.. siapa yang masih belum tau siapa aja capres dan cawapres di pemilu kali ini..
Tampaknya memang sudah pada tau.. Betapa boomingnya diberitakan di berbagai media. Betapa gencarnya disosialisasikan di berbagaipelosok negeri. Tapi siapa yang masih belum tau tentang seperti apakah profil, latar belakang, dan kualitas capres dan cawapres? agaknya masih banyak yang belum kita ketahui...
So, buat kita, sudah selayaknya mengetahui seperti apa sebenarnya beliau2 ini. Memilih bukan hanya berdasarkan popularitas semata, atau hanya ikut2an, tetapi lebih pada berdasarkan pribadinya. Mari kita pelajari sebelum memilih..

nembe nyobi

Bismillahirrohmanirrohim..
mencoba blog baru, yang kemaren blogku ga keurus, skrang nyoba blogging lewat blogger..
semoga blog ini bermanfaat, buatku, dan buat orang lain..
karna sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain..
mohon kritik dan sarannya ya...